Jumat, 22 April 2011

Cara Penulisan Karya Ilmiah



Penulisan Karya Ilmiah
Pendahuluan
Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan.
Karya tulis ada yang berbentuk ilmiah dan non ilmiah. Contoh karya tulis ilmiah yaitu skripsi, tesis, desertasi dan lain-lain.
Secara luas karya tulis yang berupa ilmiah akan dijelaskan di makalah kami sebagai berikut.




Bab II
Pembahasan
A.    Pengertian karya ilmiah
Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut:
1.      Dalam buku yang ditulis Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebtkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan pnulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya[1].
2.      Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metedologi penulisan yang baik dan benar[2].
3.      Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan di publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan[3].
Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah, yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif. Berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat-syarat sebagai berikut:[4]
1.      Menyajikan fakta secara objektif
2.      Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.      Disusun secara sistematis
4.      Bertolak dari hipotesis tertentu
5.      Cenderung bersifat induktif
6.      Menghindari tindakan yang minifilatif
7.      Bersifat ekspositiris maupun argumentatif
Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam suatu penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang ingin dijawabnya, untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dan mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut.[5]
B.     Jenis Karaya Ilmiah
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.[6]
1.      Karya ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a.       Paper (Karya Tulis).
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepadda mahasiswanya.[7]
            Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan, Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisis dan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b.      Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang diguanakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat Diploma 3 (D-3).[8]
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gmbran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian). Bab III deskripsi data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)
c.       Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukn harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris-objektif baik berdasarkan penelitian langsung  (observasi lapangan) mupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)[9] skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris.[10]


[1] Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah (Bandung: Rosda Karya, 2005),         hlm. 15.
[2] E. Zaenal Arifin, Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: PT. Grasindo 2006), hlm 1-2.
[3] Hery Firman, Karya Ilmiah, blog hery  firman,.
[4] Yunita T. Winarto, dkk, Karya tulis Ilmiah Sosial (Jakarta : Yayasan obor Indonesia, 2004), hlm. 156.
[5] Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, ibid., hlm.15.
[6] ……………, Op Cit., hlm.24.
[7] Totok Djuroto dan Bambng Supriyadi, Ibid., hlm. 24.
[8] Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, ibid., hlm. 24.
[9] E. Zainal Arifin, OpCit., hlm.26
[10] Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, OpCit., hlm.26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar